Monday, March 8, 2010

Hardware Dan Software Pada Handphone




Hardware ( Perangkat Keras )
Hardware ( Perangkat Keras ) yaitu Peralatan atau perangkat yang dapat dilihat dan disentuh serta dapat dirasakan dengan sentuhan tangan. Dengan kata lain seluruh bagian yang terdapat pada perangkat elektronika baik dari mulai komputer, telepon selular atau perangkat elektronika lainnya yang akan selalu dijumpai yang namanya hardware. Dalam persiapan untuk memperbaiki atau mereparasi Handphone. Cara kerja dari hardware ini sangat tergantung pada software, karena perintah yang dijalankan berdasarkan atas perintah software.


Software ( Perangkat Lunak )
Software ( Perangkat Lunak ) yaitu sesuatu yang dapat dilihat atau didengar tetapi tidak dapat dipegang atau diraba, tergantung posisi atau tempat dimana software itu sendiri berada. Sebagai gambarannya, software dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok atau bentuk seperti tampilan atau gambar yang dapat kita lihat pada layar monitor atau LCD dan berupa suara baik suara yang keluar maupun suara yang masuk.

Analisa Kerusakan Handphone.


Handphone terdiri dari dua bagian, yaitu software dan hardware. Software yaitu sekumpulan program yang mengatur segala aktifitas dari handphone. File program untuk handphone biasa disebut firmware.

Bagian yang lain dari sebuah perangkat handphone disebut hardware. Hardware adalah bagian-bagian dari rangkaian elektronik yang secara fisik dapat dilihat, diraba dan dirasakan, contohnya seperti IC, resistor, kapasitor, transistor dan dioda.

Khususnya dalam melakukan perbaikan perangkat handphone, kita terlebih dahulu harus dapat memastikan bagian manakah yang bermasalah, software atau hardware. Hal ini sangat penting untuk dilakukan karena jika kita salah melakukan analisa maka kerusakan yang terjadi akan semakin bertambah parah.


Kerusakan handphone.


Hardware.

1. Integrated Circuit (IC) Power

IC Power merupakan perangkat inti mesin ponsel. Gejala kecil pada ponsel bisa berujung pada penyakit paling kronis yang terletak di komponen ini. Jika sudah pada titik ini, ponsel Anda antara hidup dan mati.

Penyebab kerusakan pada IC Power umumnya terjadi karena jaringan listrik pada saat Anda men-charge ponsel tidak stabil dan sering naik-turun. Hal ini disebabkan oleh listrik tegangan tinggi. Jadi buat Anda yang tinggal berdekatan dengan tiang listrik tegangan tinggi, waspadai kerusakan ponsel saat men-charge.
2. Flexi Cable

Umumnya terjadi pada ponsel clamshell atau ponsel lipat. Flexi Cable merupakan penghubung antara mesin ponsel dan LCD. Jika terjadi kerusakan pada komponen ini, LCD pada ponsel akan blank atau mati. Penyebabnya, ponsel sering terkena air dan terjatuh.

3. Driver LCD (Liquid Crystal Display)

Kerusakan pada layar LCD umumnya disebabkan oleh ponsel yang sering jatuh. Hal ini memang biasa terjadi, namun dengan tingkat kerusakan yang berbeda. Jika layar sudah “koma”, sudah pasti driver LCD ponsel Anda, terkena gangguan hebat. Suka atau tidak, Anda harus menggantinya.

4. Driver Lampu

Lampu ponsel tak juga berfungsi, bisa jadi karena ponsel sering terkena air atau lembab. Sarung ponsel dari plastik yang jarang dibuka juga berpengaruh. Minimal buka sarung seminggu sekali untuk memberikan udara segar bagi ponsel Anda.

5. IC Flash

Jika ponsel Anda dilengkapi beragam fitur dan aplikasi, berhati-hatilah.
Pengoperasian menu yang tak sabaran atau semaunya bisa merusak ponsel. Misalnya, sehabis memainkan games, Anda langsung tekan tombol off (End Call), atau tanpa melalui Exit.
Hal ini menyebabkan sistem software yang bekerja sesuai aturan di ponsel ngambek. Alias IC pada ponsel terganggu pola kerjanya.
Untuk menghindarinya, ikuti aturan main pada ponsel dengan rajin membaca buku panduan. Hati-hati juga saat menghapus aplikasi pada ponsel. Kerusakan bisa juga disebabkan karena aplikasi explorer pada ponsel tak sengaja terhapus.

6. IC RAM

Ponsel dengan memori eksternal ataupun internal rentan terhadap virus pada ponsel. Penggunaan Bluetooth yang sembarangan ketika Anda men-transfer atau men-download data, menjadi jalur yang paling riskan.
Selain ulah virus, kerusakan pada IC RAM juga disebabkan karena memori ponsel Anda jebol. Kapasitas memori tak seimbang dengan jumlah data yang Anda input. Jadi, perhatikan sejauh mana memori ponsel bisa menyiman foto atau lagu-lagu.

7. IC Power Amplifier (PA)

Kinerja IC PA sangat bergantung pada posisi Anda saat menggunakan ponsel. Jika Anda sedang berada dalam gedung, basement, atau sedang di luar kota yang jauh dari lokasi BTS, kinerja IC PA dalam mencari sinyal akan kurang maksimal.
Nah, jika Anda tidak sedang berada pada kondisi tersebut namun sinyal tetap saja tidak stabil, ini pertanda IC PA ponsel Anda rusak. Penyebab kerusakan masih serupa, yaitu ponsel jatuh, kena air, sehingga IC PA korslet dan terbakar.

8. IC Audio


Jika fungsi audio pada ponsel tidak maksimal, suara telepon jadi tidak berbunyi.
Perangkat ini ada pada speaker atau buzzer (bunyi ringtone). Speaker ponsel tak berfungsi ketika tahanan kaki speaker tidak kencang atau tidak menempel pada mesin.
Untuk memeriksanya, tekan bagian speaker lalu minta rekan Anda menelepon ponsel Anda. Jika speaker masih saja tak berbunyi, saatnya Anda harus mengunjungi pusat reparasi.

9. Keypad

Kotoran yang masuk ke sela-sela keypad adalah biang kerok kerusakan keypad. Jika masih bisa dibersihkan dan keypad berfungsi normal, Anda tak perlu mengeluarkan biaya servis. Tetapi jika IC keypad sudah dimasuki kotoran halus atau cipratan air yang sering mengenai keypad, Anda harus segera memperbaikinya.

10. Kamera

Jika kamera beresolusi 3MP tidak berfungsi dengan baik, hanya ada dua kemungkinan. Pertama, iklan telah menipu Anda. Kedua, software pada ponsel corrupt atau rusak. Gejalanya mudah saja. Gambar tampak tak sempurna di layar, cahaya tidak terang, atau gambar pecah.


Software.

* Upgrade
* Mati total
* Restart
* Blank / kegagalan booting
* Blink white screen
* Hank
* Contact service


IC Flash atau Flash Memory merupakan media untuk menyimpan data program MCU (Micro Controlled Unit) dan data program DSP (Digital Signal Processor) sebagai OS (Operating System) atau Software pada ponsel yang biasa disebut Firmware, sehingga Flash Memory menjadi berperan penting dalam baik tidaknya suatu system ponsel.

Language pack atau pilihan bahasa (pada Ponsel Nokia disebut PPM) tersimpan juga didalam Flash Memory. Data-data yang tersimpan bukan hanya data operating system saja, juga terdapat data content pack atau User Area Data yang biasa digunakan untuk menyimpan data atau program oleh pengguna ponsel, diantaranya: Phone Book, SMS, Game, Aplikasi, Wallpaper, Nada Dering, Foto, Movie, dll.

Flash Memory saat ini sudah terdapat data-data EEPROM yang telah diemulasikan didalam IC Flash. Data tersebut digunakan untuk penyimpanan data-data penting yang sudah di set oleh pabrik ponsel itu sendiri, data-data yang terdapat pada EEPROM diantaranya:
Parameter signal, IMEI (International Mobile Equipment Identifier), SIM Lock, Security Code, ESN (Electronic Serial Number), MIN (Mobile Identification Code), SID (Sistem Identification Code), dll. Data program ini pada Ponsel Nokia disebut dengan PM (Permanent Memory).


Prosedur:
* Ponsel kondisi hidup, tidak ada masalah disaat booting
* Disaaat dihubungkan ke Flasher Box, status ponsel “Local Mode” (tertampil di LCD)

Flashing.

Kerusakan software ponsel diperlukan pemrograman ulang untuk memperbaikinya, apapun gejala kerusakannya mungkin saja bisa diakibatkan karena kerusakan operating sistem ponsel yang bermasalah. Cara perbaikan ini adalah dengan cara menghapus semua data Firmware yang tersimpan didalam IC Flash Ponsel, lalu dituliskan kembali menggunakan Firmware yang baru dan sesuai dengan ponsel tersebut. Proses hapus dan menulis ini dinamakan Flashing atau biasa disebut “Flash”.

Ponsel yang tidak mempunyai pilihan bahasa Indonesia dapat dirubah menjadi bahasa Indonesia, caranya tidak dengan menambahkan bahasanya akan tetapi dengan cara Flashing, yaitu menghapus semua Firmware yang tersimpan didalam Ponsel lalu menuliskan kembali dengan Firmware yang telah ada bahasa Indonesianya.


Prosedur:
* 1ST Boot OK
* Semua IC Flash terditeksi dengan baik

1.Full Flash ( + EEPROM Area)

Seringkali permasalahan Software seperti: Contact Service, Blank Nokia, Hank, White Screen, dll yang tidak dapat ditangani dengan cara Flashing biasa seperti Flashing Firmware (MCU & PPM), karena Kinerja Software Ponsel bukan hanya MCU dan PPM saja, ada beberapa sektor yang akan mendukung kinerja Ponsel diantaranya PM (Permanent Memory).

PM terprogram pada EEPROM Ponsel (Electrically Erasable Programable Read Only Memory), pada Ponsel Nokia saat ini EEPROM sudah di emulasikan didalam IC Flash. Didalam PM ini akan tersimpan data-data informasi Ponsel yang telah diprogram oleh vendor pembuat seperti: parameter signal, IMEI (International Mobile Equipment Identifier), Security Code, ESN (Elektronik Serial Number), MIN (Mobile Identification Code), SID (Sistem Identification Code), dll.

Ada cara-cara khusus dalam perbaikan area EEPROM Ponsel Nokia, sebelum melakukan Flashing MCU dan PPM perlu melakukan Custom Errase terlebih dahulu, Custom Errase digunakan untuk menghapus data IC Flash pada alamat-alamat tertentu atau menghapus keseluruhan data IC Flash. Melalui Custom Errase ini kita dapat menghapus Area EEPROM Ponsel (PM).
Setelah proses Erasing PM selesai Selanjutnya Flash MCU dan PPMnya. Selanjutnya kita tulis kembali EEPROMnya menggunakan File PM yang sesuai dengan type Ponselnya. Bila anda tidak mempunyai File PM Ponsel tersebut, anda dapat mem-backup dari Ponsel yang normal dengan cara “Read PM” dari Ponsel yang sama Typenya.

Sampai langkah ini Ponsel tidak akan Normal bahkan Ponsel akan menolak SIMCard, tidak akan mendapatkan signal karena status jaringan terkunci, atau Contact Service. Hal ini diakibatkan karena Ponsel dalam status terkunci, maka Ponsel yang telah dituliskan PM-nya perlu disesuaikan dengan Ponselnya dan melakukan Proses Unlock, maka anda perlu melakukan Unlock.

Prosedur:
* 1ST Boot OK
* Semua IC Flash terdeteksi dengan baik
* Sebelum melakukan Errase, diharuskan untuk membackup: RPL / Certificate dan PM secara Full.

Apapun gejala kerusakan yang diakibatkan karena Security yang bermasalah, diantaranya:

* IMEI, harus bagus tidak boleh rusak,
IMEI (International Mobile Equipment Identity) tersimpan pada NOR Flash. Bila rusak maka security bermasalah.

Bagaimana cara mengetahui rusak tidaknya IMEI? Yaitu dengan cara Info pada flasher box atau dengan menekan tombol *#06#. Ciri IMEI yang bagus, akan sesuai dengan IMEI di Back Casing, sedangkan yang rusak akan menampilkan nomor IMEI “12345610654321”.

IMEI : 357062-00-416456-1 (tergantung nomor imei hpnya) ->Imei Valid (Normal)

IMEI : 12345610654321? -> Imei rusak

* SIM Lock Data, harus normal. Baik tidaknya SIM Lock data dapat diketahui dengan cara melihat proses info. Pada proses Info akan membaca IMEI dan SIMLOCK data.

Biasanya bila SIMLock yang normal akan menampilkan provider (Finland, Vodafone,dll) itu menandakan bahwa SIMLOCK normal. Data SIM Lock tersimpan pada data PM di Sector 308. Yang jelek biasanya konfig keynya FFFFFF dan providernya “unknown
provider”.

1. Langkah apa yang harus dilakukan apabila mendapatkan permasalahan IMEI yang rusak (12345610654321?)

Jawaban:
A.Apabila sebelum kerusakan security terjadi, kita telah melakukan Backup RPL atau Certificate, yang perlu kita lakukan hanya menuliskan atau memasukan kembali file RPL atau Certificate tersebut.

B.Tetapi bila kita tidak mempunyai file RPL Backupnya, maka kita harus melakukan kalkulasi ASK to RPL.

2. Apabila IMEI ponsel tersebut tidak bermasalah akan tetapi pada SIM Lock atau SP Areanya corupt/rusak, langkah apa yang perlu dilakukan?

A.Apabila Anda mempunyai file PM hasil Backup, Anda tinggal menuliskannya kembali dengan cara write PM dengan menyertakan Field 308.

B.Apabila kita tidak mempunyai file PM hasil Backup, kita dapat melakukan Repair SL Zone menggunakan Software khusus seperti: BB5 King, BB5 Prince, BB5 Sultan, dll.

3. Bagaimana bila SIM Locknya kosong / :
SL Conf : 0000000000000000
SL Stat : 0000000000000000
SL Count: 00 00
Provider: not found

Jawaban:
A.Kita sudah tidak bisa lagi mengakali untuk permasalahan ini, mau tidak mau kita perlu melakukan ASK to RPL.

4. Bagaimana jika kita mempunyai file RPL atau Certificate hasil Backup dari Ponsel tersebut, akan tetapi tidak mempunyai file PM dari hasil Backup dari Ponselnya?

A.File RPL atau Certificate hasil dari Backup, hanya dapat memperbaiki IMEI saja. RPL tersebut tidak dapat mengembalikan SP area atau SIM Lock data.

5. Bagaimana jika kita memiliki file PM hasil Backup tetapi tidak mempunyai backup RPL/Certificate?

A.Dengan menuliskan atau mengembalikan PM, kita hanya bisa mengembalikan SIM Lock data, tidak dapat mengembalikan IMEI.

Seperti apa file RPL hasil Kalkulasi ASK to RPL?

A.File RPL ini yang kita ambil dari server, data ini mengandung IMEI dan SIM Lock data, file RPL ini terdiri dari NPC (Nokia Public Certificate) yang berisikan data security yang sangat lengkap, diantaranya: Public ID, IMEI, Product Code, Bluetooth ID, dll.

B.Dengan melakukan ASK to RPL melalui server Nokia, kerusakan security ponsel yang berat sekalipun dapat diselesaikan dengan baik, karena file RPL ini dapat menangani SIM Lock yang hilang (tidak ada) dan IMEI yang rusak.

Proses “kalkulasi” Ask to RPL ini sebenarnya adalah proses fetching (pengambilan data) dari server milik Nokia berdasarkan RAP Public ID yang kita kirimkan pada file ask ketika proses read ask pada flasher box. Data-data yang diambil dari server Nokia ini dikumpulkan dalam 1 file dengan ekstensi rpl. Jadi banyak data-data dalam file rpl yang diambil dari server Nokia ini, akan tetapi yang perlu kita ketahui antara lain file rpl hasil fetching itu berisi data Imei dan Simlock Data sesuai dengan RAP Public ID yang kita kirimkan di file ask.

Contoh:
Kita kirim file ask yang berisi RAP Public:
83000049DA94F57E6294AD98C967F5258BC5786
Maka nantinya di server Nokia akan dicari IMEI dan Simlock data (dan juga data-data lainnya) untuk Public ID 083000049DA94F57E6294AD98C967F5258BC5786 dan mengirimkannya dalam file rpl

Jadi proses Ask to Rpl Nokia BB5 ini digunakan untuk mendapatkan file Rpl yang akan digunakan untuk memperbaiki Imei dan atau Simlock Data yang corrupt / rusak / kosong.

Apa yang dimaksud SX4 atau PMM Auth?

A.SX4 card adalah sebuah smartcard dari Nokia yang biasanya diberikan kepada teknisi resmi level-level tertentu Nokia. Smart Card ini digunakan dengan FPS10, PPS8 untuk Calculate RPL dan memberikan Pasword Authorisasi pada Ponsel, dengan cara membuka area PM dan menuliskan PM Field 1 dan 309.

Fungsi SX4 card ini sendiri salah satunya adalah untuk otorisasi SX4 / otorisasi PMM. Dikarenakan harga smartcard SX4 ini yang harganya sangat mahal dan mungkin barangnya juga susah didapat, maka banyak flasher box yang mengemulasikan smartcard SX4 ini di server mereka dan mengimplementasikan fitur SX4 Auth / PMM Auth pada software flasher box mereka sehingga ketika user menggunakan SX4 Auth / PMM Auth pada software flasher box tersebut, maka software tersebeut akan mengakses smartcard yang telah di emulasikan pada server mereka. Oleh karena itu, pada proses SX4 Auth / PMM Auth memerlukan koneksi internet. Flasher box yang mempunyai fitur SX4 Auth / PMM Auth antara lain: JAF, UB, MXKey, MT-Box, sangat disayangkan HWK tidak mempunyai fasilitar SX4.

2. Mengapa kita harus melakukan SX4?

A.SX4 berfungsi untuk merubah atau menuliskan kembali PM area tertentu. SX4 mengkalkulasi password untuk ponsel. Karena nokia memproteksi area PM tersebut pada field (1) dan (309). Jika kita membutuhkan untuk penulisan field tersebut kita harus melakukan SX4.

3.Apa saja syarat-syarat melakukan SX4?

4.Bagaimana jika Ponsel masih tetap Contact Service, Contact Retailer padahal area security sudah tidak bermasalah?

A.Kerusakan bisa saja diakibatkan karena Hardwarenya justru yang bermasalah, seringkali permasalahan Hardware diakibatkan karena ASICs Energy Manegement (RETU, TAHVO). kerusakan dari RAP juga dapat mengakibatkan Contact Service.

B.Data jaringan (Band Lock) yang bermasalah dapat memungkinkan ponsel tersebut Contact Service. Sebagai contoh kita memiliki ponsel 5200 yang Contact Service, kita Read Certificate dengan menggunakan software UFS atau Universal Box, check pada “CCC_ DATA_X” dan “HWC_DATA_X” data tersebut adalah data yang menyimpan Band Lock atau hold jaringan pada ponsel.
Untuk data RPL CCC_DATA_X dan HWC_DATA_X tersebut anda dapat mengambil dari ponsel lain yang satu type namun dalam keadaan normal, dan masukan pada ponsel contact service tersebut maka ponsel tersebut akan normal kembali, jika permasalahan contact service tersebut memang disebabkan dari bandlock.

No comments: